MONARKI ATAU PRESIDENSIAL = KESEJAHTERAAN RAKYAT
05.58 | Author: RAKJAT INDEPENDEN
Kindly Bookmark and Share it:

MONARKI ATAU PRESIDENSIAL = KESEJAHTERAAN RAKYAT
Oleh: Nasrul Umam
Sejarah mengatakan bahwa bangsa  kita selalu di pimpin oleh seorang raja. Dan karena raja raja lah yang memang pantas menjadi acuan dari Negara kita. Kita bisa melihat antara Negara yang di pimpin oleh raja dan yang dipimpin oleh presiden atau yang lainnya. Kita bias melihat inggris begitu cepatnya ia berkembang karena ia mempunyai seorang raja, tak usah jauh kita melihat, kita bias melihat Negara tetangga kita Malaysia begitu pesatnya ia membangun Negaranya lewat pemerintahan monarki nya,  begitu juga Negara arab dan uni emirat arab. Kalo melihat secara konsep kepemimpinan itu harus mempunyai karisma bukan karena ia menang dalam kongres atau pemilu. Itu yang seharusnya di lakukan oleh Indonesia melihat sejarah menjelaskan peradaban- peradaban yang pernah di embannya. Hal ini dapat di katakana apabila dulu sejarah bangsa kita dari jawa, Kalimantan, Sumatra, NTT dan yang laennya mengembangkan daerahnya lewat system kerajaan , di jawa sering kita dengar kerajaan Majapahit, demak. Dll di Kalimantan ada kerajaan Kutai, di Sumatra Pgaruyung di daerah sekitar Sumatra barat, di aceh ada samudra pasai dan di NTT ada kerajaan Fehalaran, tapi  mengapa kita malah keluar dari sendi itu dan melupakannya? Malah kita percaya dengan system pemerintahan yang di titipkan amerika dan Negara maju yang laenya yang sudah jelas mereka tidak tahu rumpun aatau cultur bangsa kita. Amerika pemerintahan nya presiden terpilih karena itu yang pantas buat Negara seperti mereka karena melihat sejarah dari negaranya yang mayoritas penduduknya adalah orang pendatang. Yang disitu harus dituntun untuk adil dalam memilih pemimpinnya. Tapi Negara kita?? Penduduk mayoriytas pribumi. Dan tiap daerah sudah di wakili raja. Karena dalam sejarah Indonesia, masyarakat perlu sosok yang di segani dan mampu mensejahterakan yang memimpin daerahhnya dan yang tepat adalah system raja. Yang mula- mula mungkin hanya sekedar tuan otanah sehingga pada ahirnya ia membuat peradaban baru di era post kolonialisme.
Sistem kerajaan seperti ini sudah mengakar di bumi Indonesia. yang mana orang akan mengedepankan keluarga dahulu baru kemudian orang lain. Banyak contoh yang bisa kita lihat atau kita rasakan, dimana orang lebih mementingkan keluarga dahulu yang kemudian orang lain. Jika itu lembaga pendidikan, bisa kita perhatikan siapa-siapa saja yang bergelut di dalamnya. dan jika itu perekrutan karyawan, siapa-siapa yang akan dengan mudah mendapatkan. Tidak akan jauh, akan ada orang terdekat dari mereka yang sebelumnya sudah memasukinya. Dan dari situlah soekarno menciptakan pancasila yang mungkin itu bisa mewakili dari kepentingan- kepentingan bersama. Negara kita sangat di kenal dengan nilai gotong royongnya, dan itu sudah mulai hilang, padahal dari gotong royong itulah kita bisa merdeka. Dan nilai gotong royong itu sendiri tidak jauh dari aturan- aturan atau nilai- nilai dalam cultur kerajaan. Soekarno pernah berkata “ jangan lupakan jas merah” karena memang dari sejarahlah kita seharusnya berkembang, dan dari sejarahlah kita bisa membaca keadaan yang lebih riil dengan sejarah sebagai referensi penyelesaiannya.
Dalam hal ini, sebenarnya rakyat sudah bosan untuk membahasnya atau pun mendiskusikannya, sekarang ini yang masyarakat inginkan adalah selama rakyat tidak susah untuk dapat makanan, pendidikan, kesehatan dan penghidupan yang layak. Melihat perkembangan ini kita bisa membadakan antara pemerintahan mana yang bisa mdi andalakan unituk mengatasi ,permasalahan masyarakat yanig sudah sedemiukian peliknya. Apalagi kalo kita membahas tentang ekonomi, plitik dan sosial budaya. Sangat jauh berbeda antara kerajaan dan pemerintahan Indonesia sekarang ini. Dalam ekonomi. Yang pasti kalo kerajaan mengacu pada ekonomi kerakyatan dan belum tentu system ekonomi yang kita pakai sekarang di Negara kita ini cocok. Dan ternyata terbukti tidak cocok dan sangat menindas masyarakat kecil. Berbicara soal politik, dalam system kerajaan yang pernah di terapkan di kerajaan yaitu raja itu turun temurun sehingga dapat menyiasati denagan adanya many politik, dan juga dalam percaturan politik krerajaan sangat tidak berimbas langsung pada masyarakat, dan hanya kalangan kerajaan lah yang tau. Sedangnkan melihat perpolitikan di neara kita sangat riskan, tiap hari kita di suguhi oleh politisi yang tidak karuan, imbas dari pertarungan dalam partai atau politik dalam sebuah Negara sangat di rasakan langsung oleh jrakyat, ,yang ahirnya ia di gelisahkan dengan permasalahan – permasalahan yang seharusnya ia tak perlu tau lebih jauh malah setiap hari ia di suguhi makanan – makanan yang tak mutu yang ahirnya memberikan argument kepada mereka acuh dan cuek melihat atau mengontrol pemerintah, dan terkesan takut.  Dalam nilai sosial budaya nya. Era kerajaan- kerajaan dulu sangat menghormati kesenian- kesenian yang itu ahirnya memberikan identitas suatu kerajaan dan yang sangat ingin di tekan kan bahwa dalam kerajaan system initeraksi sosial sangat kental, dengan adanya gotong royong dan dengan adanya ,musyawarah. Dalam keadaaan yang seperti ini apa yang harus dilakukan, yang duulu ternyata reformasi 1998 bisa di bilang gagal. karena tidak mengena di sector ekonominya. Sehingga ,menjadikan  Negara yang sedemikian rupa. Kita belumm terlambat apabila kita membicaraka perubahan, dan jika di tahun 1998 ada reformasi yang belum kena di sebagian sector dan sekarang lah kita bisa membangun Indonesia dengan refolusi di segala aspek. Dengan tidak melupakan jas merah yang bilang soekarno. Yang kemudian bisa di jadikan untuk refolusi yang sedang kita rencanakan mulai sekarang. Wat masa kepemimpinannya.
Indonesia memerlukan 1 pemimpin yang moderat dan adil. Dan 1 pemimpin memerlukan 5 orang pendamping yang mempunyai semangat revolusinya Tan Malaka, tri sakti kita warisi dari soekarnno. Dari hatta kita warisi ekonomi kerakyatannya ( koperasi) . Dan dari syahriri kita di warisi keadilan sosialnya. Dan dari yamin kita warisi Negara hukum. Dan itulah yang sudah di petakan dari generasi muda penerus bangsa. Dan kita mulai perubahan itu di KSMW.

|
This entry was posted on 05.58 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: