SUDAH SELAYAKNYA KITA MERDEKA
05.59 | Author: RAKJAT INDEPENDEN
Kindly Bookmark and Share it:

SUDAH SELAYAKNYA KITA MERDEKA
Dalam sejarahnya Indonesia merdeka pada tahun 1945 dan itu yang selalu kita agung-agungkan sebagai tahun bersejarah yang tak akan dilupakan oleh bangsa kita. pertumpahan darah yang dilakukan oleh pendahulu kita hanya untuk membumingkan satu kata yaitu merdeka. Dalam hal ini kita tidak akan pernah melupakan tokoh kemerdekaan seperti presiden kita yang pertama soekarno, hatta, tan malaka, sutan syahrir dan masih banyak lagi pejuang kemerdekaan kita yang patut kita jadikan tokoh dalam sejarah Indonesia. Terlepas dari itu kita pula tidak boleh melupakan sejarah kita, yang berawal dari kejaoyaan kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara kita. dan diantara kerajaan-kerajaan itu salah satunya adalah majapahit yang mempunyai kekuasaan yang begitu luasnya. Kita wajib bersyur dengan kekayaan-kekayaan bangsa kita, tapi karena di manja oleh alam kita menjadi bangsa yang tidak beradap, bangsa yang malas dan bangsa yang pantas untuk dijajah. Tetapi diantara manisnya bangsa kita, kita selalu di ingatkan dengan Negara belanda yang sudah menjajah kita tiga setengah abad lamanya. Maka wajarlah kalo kita memang mempunyai kpribadian yang seperti ini. Kata prof. goenaryo dosen fakultas syariah dalam materinya kuliah, kita ,itu memang dinasibkan seperti ini, karena karakter budak yang masih ada dalam diri masyarakat Indonesia. Ini bisa kita simpulkan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa melupakan penjajahan. Dan salah satu cara kita menjawab masalah metal budak kita adalah ,kita bisa melupakan sejarah itu sendiri dan menatap kedepan .
menurut Webster’s New World Dictionary, strategi adalah “ilmu perencanaan dan pengarahan operasi militer berskala besar, ilmu bagaimana memanuver kekuatan ke dalam posisi yang paling menguntungkan sebelum benar-benar berhadapan dengan musuh.”  Dalam hal ini kita harus mempersiapkan sedini mungkin, tentang generasi muda kita untuk mengikuti persaingan dunia global. Dengan begitu kita bisa dipertimbangkan dunia. Tapi sebelum kita melangkah yang lebih jauh, kita tidak bisa melupakan birokrasi kita yang mengekang kita mdan memperdaya kita dalam kemiskinan. Dan salah satu yang bisa merubah itu dengan kita memutus satu generasi yang bersangkutan dengan orde baru. Kita bisa melihat bahwa presiden kita adalah anak buah dari orde baru. Hal itu bisa dibuktikan bahwa mereka adalah tokoh-tokoh lama yang kembali muncul di permukaan. Dan itu tidak terlepas dari perpolikan kaum lama yang ada. Memang tidak bisa dipungkiri Di dalam hidup bernegara kita tak bias lepas dengan yang namanya politik, dan yang kita ketahui semua yang berbau politik itu buruk dan semua yang berbaju politik itu kotor. Maka selayaknya kita ada sedikit pemahaman tentang politik yang ada ,di setiap Negara. Poitik itu pada dasarnya adalah ,sebuah alat, sehingga kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan dengan mudah karena kita sudah mempunyai alatnya atau kendaraannya yaitu politik. Kita lihat dalam suatu bentuk pemerintahan yanig riil di Negara kita. Bahwa untuk menjadi seorang presiden kita perlu mempunyai alat atau kendaraan  yang mempermudah mereka mencapai derajat tersebut, yang sering kita sebut dengan partai politik. sedangkan yang kita pahami yaitu politik itu buruk di mulai dari hal ini. Sering kita jumpai bahwa dengan kepentingannya ia melakukan atau mencapai derajat itu dengan melakukan berbagai macam jalan, baik yang buruk ataupun yang baik, tapi kenyataannya kebanyakan memakai jalan kotor untuk mencapainya. Faktanya presiden kita melakaukan hal yang sama untuk  mencapainya dengan politik penciteraannya.
Berbicara tentang politik kita tidak akan terlepas mengenai- mengenai kebijakan. Kebijakan merupakan ide- idea tau strategi yang telah di sepakati bersama oleh suatu kelompok , partai politik atau pemerintah. Tapi apa yang dilakukan pemerintah atau partai politik itu sendiri, tidak sesuai dengan yang di alami masyarakatnya. Dalam pemerintahan itu lebih menekankan dalam kebijakan yang menyengsarakan dan tidak pro dengan rakyat, padahal pemerintah atau pembuat kebijakan itu sendiri adalah wakil dari rakyat yang di pilih langsung oleh rakyat dan untuk rakyat itulah prinsip demokrasi yang kita anut. Seharusnya dalam menentukan suatu kebijakan yang berhubungan dengan harkat dan martabat orang banyak itu harus mengatas namakan rakyat bukan sekelompok orang yang berkepentingan. Dari sinilah masyarakat harus tau dan mengontrol pemeriuntahan kita dalam setiap kebijakan yang di buatnya. Lalu apakah kita melihat keadaan politik kita sudah baik? Kepentingan golongan itulah yang membuat citra politik itu menjadi buruk, menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan. Bukan hanya mempelajari tentang bagaimana cara kita memperkaya diri.
Kita sebagai kaum muda dan kaum terpelajar, sudah selayaknya kita hancurkan bentuk bentuk pemerintahan yang tidak sejalan dengan pemikiran atau kepentingan rakyat banyak. Sudah seharusnya kita melakukan revolusi bukan revormasi yang gagal seperti tahun 1998.  Karena ada di tangan kita lah Negara ini baik, dan di tangan kita lah Negara ini akan merdeka. Kita sebagai generasi penerus bangsa tak perlu mengemis di Negara kita sendiri¸tolak hutang luar negeri. Kenapa kita harus takut dengan AMERIKA???
Dalam sebuah pidato yang sangat berapi- api pada januari 1958 presiden soekarno berkata, “ kalau saya pemuda, saya akan berontak terhadap keadaan ini”. Mungkin inilah saatnya pemuda bertindak bergerak dan berontak. Karena sudah jelas kita, bahwa pemerintahan kita hanya mengedepankan angka- angka pertumbuhan ekonomi secara global bukan mendasar, kita sering di buat bangga olehnya banyak infestor asing yang masuk ke Negara kita, padahal sebenarnya itulah penjajahan yang kita alami saat ini. Di tambah lagi banyak TKI kita yang tidaak ada kabar di perantauan  karena kurang nya perhatian  pemerintah. Minyak yang seharusnya kita pakai sendiri kini malah di jual ke pihak asing sehingga yang seharusnya kita bias mandi minyak malah kita mengimpor minyak, begitu juga dengan sumber daya alam yang lain. Dalam UUD 1945 telah mengatakan semua kekayaan alam bumi kita adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Saatnya Kaum Muda Memimpin Indonesia
… reformasi sering berjalan dengan cepat meninggalkan pencetusnya bahkan keluar dari bayangan dan harapan para pendukungnya. Tapi percayalah , ia tak pernah henti, tak pernah mati. Soekarno juga pernah berkata bahwa “ beri aku 10 orang pemuda maka aku akan menaklukan dunia” jadi besar harapan pemuda untuk menegakkan kembali kesejahteraan Negara, sehingga dapat kita kembalikan pancasila sebagai dasar ideology Negara kita. dan dengan demikianlah Indonesia akan sejahtera. Kalo kita ingin berubah kita harus menghancurkannya dan membangunnya kembali dari awal itu yang pernah dikatakan Alm. Gusdur dalam ceramahnya, karena Negara kita sudah sedemikian busuknya sehingga kita tidak bisa merasakan kesejahteraan yang diberikan tuhan kepada kita. berbicara tenitang kesejahteraan kita mungkin hanya bisa membanyangkannya. Padahal berbicara tentang kesejaohteraan kita akan selalu terikat dengan namanya ekonomi. Sedangkan ekonomi kita tidak sesuai dengan ekonomi yang dibutuhkan masyarakat kita yaitu ekonomi kerakyatan. Sehingga ,banyak masyarakat kita beranggapan Negara kita berkembang pesat dalam ekonomi tetapi ekonompi itu yang malah akan merugikan rakyat. Bukan ekonomi yang diinginkan pendahulu kita yaitu moh. Hatta dengan ekonomi kerakyatannya yang terlahirlah konsep koperasi.
Indonesia memerlukan 1 pemimpin yang moderat dan adil. Dan 1 pemimpin memerlukan 5 orang pendamping yang mempunyai semangat revolusinya Tan Malaka, tri sakti kita warisi dari soekarnno. Dari hatta kita warisi ekonomi kerakyatannya ( koperasi) . Dan dari syahriri kita di warisi keadilan sosialnya. Dan dari yamin kita warisi Negara hukum. Dan itulah yang sudah di petakan dari generasi muda penerus bangsa. Dan dari segi itulah kita harus merombak ulang dan mengkonsep baru tentang Negara kita.


|
This entry was posted on 05.59 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: